Rabu, 08 April 2015

Mengetahui Baja Carbon Tinggi

High Carbon Steel atau Baja Karbon Tinggi
Baja Karbon Tinggi (High Carbon Steel) Baja karbon tinggi adalah baja karbon yang memiliki kandungan karbon sebesar 0,6% C – 1,4% C yang berati dalam setiap 1 ton baja karbon tinggi mengandung carbon antara 60-140 kg. Baja karbon tinggi memiliki sifat tahan panas, kekerasan serta kekuatan tarik yang sangat tinggi akan tetapi memiliki keuletan yang lebih rendah sehingga baja karbon ini menjadi lebih getas. Baja karbon tinggi ini sulit diberi perlakuan panas untuk meningkatkan sifat kekerasannya, hal ini dikarenakan baja karbon tinggi memiliki jumlah martensit yang cukup tinggi sehingga tidak akan memberikan hasil yang optimal pada saat dilakukan proses pengerasan permukaan. Dalam pengaplikasiannya baja karbon tinggi banyak digunakan dalam pembuatan alat-alat perkakas seperti palu, gergaji, pembuatan kikir, pisau cukur, dan sebagainya.
Struktur mikronya terdapat pada gambar di bawah ini :


Bagan proses pembuatan baja

Description: Struktur Mikro Baja Karbon Rendah, Sedang, dan TinggiProses pembuatan baja dimulai dengan proses ekstraksi bijih besi. Proses reduksi umumnya terjadi di dalam tanur tiup (blast furnace) di mana di dalamnya bijih besi (iron ore) dan batu gamping (limestone) yang telah mengalami pemanggangan (sintering) diproses bersama-sama dengan kokas (cokes) yang berasal dari batubara. Serangkaian reaksi terjadi di dalam tanur pada waktu dan lokasi yang berbeda-beda, tetapi reaksi penting yang mereduksi bijih besi menjadi logam besi adalah sebagai berikut:

Fe2O3 + 3CO à 2Fe + 3CO2

Luaran utama dari proses ini adalah lelehan besi mentah (molten pig iron) dengan kandungan karbon yang cukup tinggi (4%C) beserta pengotor-pengotor lain seperti silkon, mangan, sulfur, dan fosfor . Besi mentah ini belum dapat dimanfaatkan secara langsung untuk aplikasi rekayasa karena sifat-sifat (mekanis)-nya belum sesuai dengan yang dibutuhkan karena pengotorpengotor tersebut. Besi mentah berupa lelehan atau coran selanjutnya dikirim menuju converter yang akan mengkonversinya menjadi baja.

Proses pembuatan baja umumnya berlangsung di tungku oksigen-basa (basic-oxygen furnace). Di dalam tungku ini besi mentah cair dicampur dengan hingga 30% besi tua (scrap) yang terlebih dahulu dimasukkan ke dalam tanur. Selanjutnya, oksigen murni ditiupkan dari bagian atas ke dalam leburan, bereaksi dengan Fe membentuk oksida besi FeO. Beberapa saat sebelum reaksi dengan oksigen mulai berlangsung, fluks pembentuk slag dimasukkan dalam jumlah tertentu.
Oksida besi atau FeO selanjutnya akan bereaksi dengan karbon di dalam besi mentah sehingga diperoleh Fe dengan kadar karbon lebih rendah dan gas karbon monoksida. Reaksi penting yang terjadi di dalam tungku adalah sebagai berikut:
FeO + C à Fe + CO
Selama proses berlangsung (sekitar 22 menit), terjadi penurunan kadar karbon dan unsur-unsur pengotor lain seperti P, S, Mn, dalam jumlah yang signifikan.

σp = kekuatan patah, σu = kekuatan tarik maksimum, σy = kekuatan
luluh, ef = regangan sebelum patah, x = titik patah, YP = titik luluh

                 Kita juga bisa mengetahui kadar dalam suatu baja sesuai dengan macam-macam standarisasi yang umum digunakan :
•                AISI (American Iron Steel Institute).
•                SAE (Society for Automotive Engineering).
•                JIS (Japanese Industrial Standard).
•                SNI (Standar Nasional Indonesia).




A. AISI-SAE
Standarisasi dengan sistem AISI dan juga SAE merupakan tipe standarisasi dengan berdasarkan pada susunan atau komposisi kimia yang ada dalam suatu baja. Ada beberapa ketentuan dalam Standarisasi baja berdasarkan AISI atau SAE, yaitu :
              Dinyatakan dengan 4 atau 5 angka:
1.              Angka pertama menunjukkan jenis baja.
2.              Angka kedua menunjukkan:
a.              Kadar unsur paduan untuk baja paduan sederhana.
b.              Modifikasi jenis baja paduan untuk baja paduan yang kompleks.
3.              Dua angka atau tiga angka terakhir menunjukkan kadar karbon perseratus persen.
4.              Bila terdapat huruf di depan angka maka huruf tersebut menunjukkan proses pembuatan bajanya.
Contoh standarisasi Baja karbon dengan AISI-SAE :
      SAE 1045, berarti :
              Angka 1   : Baja Karbon
              Angka 0   : Persentase bahan alloy (tidak ada)
              Angka 45 : Kadar karbon (0.45% Karbon)

B. JIS (Japanese Industrial Standard)
                 Standarisasi dengan sistem JIS merupakan salah satu tipe standarisasi atas dasar aplikasi produksi dan grade (kualifikasi untuk aplikasi tertentu). JIS standard dikembangkan oleh Japanese Industrial Standards Comitee yang merupakan bagian dari Kementrian Industri dan Perdagangan Internasional di Tokyo. Sama halnya dengan standarisasi AISI-SAE, standarisasi JIS juga mempunyai beberapa ketentuan, diantaranya :
1.              Diawali dengan SS atau G dan diikuti dengan bilangan yang menunjukkan kekuatan tarik minimum dalam kg/mm2
2.              Diawali dengan S dan diikuti dengan bilangan yang menunjukkan komposisi kimianya.
3.              Untuk golongan Stainless Steel biasanya menggunakan grade dari ASTM dengan menggunakan kode huruf SUS diikuti dengan kode angka sesuai dengan AISI atau SAE.

*) Contoh standarisasi baja karbon dengan JIS :
              JIS G 5101 (Baja karbon cor).
              JIS G 3201 (Baja karbon tempa).
              JIS G 3102 (Baja karbon untuk konstruksi mesin).
              JIS G 3101 (Baja karbon untuk konstruksi biasa).

C. SNI (Standar Nasional Indonesia)
                 Standarisasi SNI ini merupakan tipe standarisasi yang sama dengan JIS, yaitu berdasarkan aplikasi produksi. Ada beberapa contoh standarisasi SNI pada baja karbon yang umumnya terdapat di pasaran, diantaranya :
              SNI 07-0040-2006 (Kawat baja karbon rendah).
              SNI 07-0053-2006 (Batang kawat baja karbon rendah).
              SNI 07-2052-2002 (Baja karbon untuk tulang beton).
              SNI 07-0601-2006 (baja karbon dalam bentuk plat).
Penggunaan Baja Karbon Dalam Teknik Mesin :
Ø  Kandungan C = 0.7 – 0.9%
Digunakan untuk bahan pembuatan :
·         Per (pegas)
·         Mata pahat kayu
·         Mata gergaji kayu
·         Mata serutan kayu, dll
Ø  Kandungan C = 0.9 – 1.1%
Digunakan untuk bahan pembuatan :
·         Mata pahat besi
·         Pelubang (pumcher)
·         Tap
·         Snei
·         Bahan pembuat poros, dll


Ø  Kandungan C = 1.1 – 1.4%
Digunakan untuk bahan pembuatan :
·         Silet
·         Gergaji besi
·         Kikir
·         Tap
·         Snei, dll


Minggu, 29 Maret 2015

Tentang Teknik

Sebelum kita mengenal apa itu TEKNIK MESIN kita harus mengenal apa itu teknik??
Teknik atau rekayasa didalam bahasa Inggris Engineering adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan manusia. Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan, matematika dan pengalaman praktis yang diterapkan untuk mendesain objek atau proses yang berguna. Para praktisi teknik profesional disebut insinyur (sarjana teknik).
Menurut sejarahnya, banyak para ahli yang meyakini kemampuan teknik manusia sudah tertanam secara natural. Hal ini ditandai dengan kemampuan manusia purba untuk membuat peralatan peralatan dari batu. Dengan kata lain teknik pada mulanya didasari dengan trial and error untuk menciptakan alat untuk mempermudah kehidupan manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, ilmu pengetahuan mulai berkembang, dan mulai mengubah cara pandang manusia terhadap bagaimana alam bekerja. Perkembangan ilmu pengetahuan ini lah yang kemudian mengubah cara teknik bekerja hingga seperti sekarang ini. Orang tidak lagi begitu mengandalkan trial and error dalam menciptakan atau mendesain peralatan, melainkan lebih mengutamakan ilmu pengetahuan sebagai dasar dalam mendesain.
·         Cabang Ilmu teknik
·         Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
·         Teknik Arsitektur
·         Teknik elektro
·         Teknik fisika
·         Teknik pangan
·         Teknik kedirgantaraan
·         Teknik astronautika dan aeronautika
·         Teknik geodesi dan geomatika
·         Teknik industri
·         Teknik informatika
·         Teknik kimia
·         Teknik lingkungan
·         Teknik metalurgi dan material
·         Teknik mesin
·         Teknik Kendaraan Ringan
·         Teknik Sepeda Motor
·         Teknik molekular
·         Teknik nuklir
·         Teknik penerbangan
·         Teknik perkapalan
·         Teknik perminyakan
·         Teknik sipil

Kita akan mengenal sedikit apa itu Teknik Mesin

ilmu teknik mengenai aplikasi dari prinsip fisika untuk analisis, desain, manufaktur dan pemeliharaan sebuah sistem mekanik. Ilmu ini membutuhkan pengertian mendalam atas konsep utama dari cabang ilmumekanika, kinematika, teknik material, termodinamika dan energi. Ahli atau pakar dari teknik mesin biasanya disebut sebagaiinsinyur (teknik mesin), yang memanfaatkan pengertian atas ilmu teknik ini dalam mendesain dan menganalisis pembuatan kendaraan, pesawat, pabrik industri, peralatan dan mesin industri dan lain sebagainya. Teknik mesin biasanya terdiri dari :
Perancangan Mekanik dan Konstruksi
Proses Manufaktur dan Sistem Produksi
Konversi energi
Ilmu Bahan / Metalurgi
Teknik mesin mulai berkembang sebagai suatu ilmu setelah adanya revolusi industri di Eropa pada abad ke-18. Kemudian pada abad ke-19 semakin berkembang lagi mengikuti perkembangan ilmu fisika. Ilmu teknik mesin pun semakin canggih, dan para insinyurnya sekarang mengembangkan diri di bagian komposit, mekatronika, dan nanoteknologi. Ilmu ini juga mempunyai hubungan dengan teknik penerbangan, teknik sipil, teknik listrik, teknik perminyakan, dan teknik kimia.

Sumber : Wikipedia.org

Mengenal Mesin Injeksi

Apasih itu mesin Injeksi/Injection ??

Nama sebenarnya injeksi itu adalah EFI itu sendiri adalah sebuah kata singkatan dari Electronic Fuel Injection, yaitu sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang dalam kerjanya dikontrol secara elektronik.Pada sistem Injection terdapat beberapa komponen kontrol yang saling berhubungan dan bermuara pada control unit ( ECU ) sebagai kontrol elektronik yang mengatur atau sebagai otak pada sistem injection. berikut ini kontrol atau komponen dalam sistem EFI.


Komponen Kontrol Sistem EFI

ECU (electronic control unit)

ECU ( Electronic Control Unit ) adalah perangkat elektronik cerdas yang mampu mengolah beberapa masukan data dari sensor-sensor untuk memberikan keluaran/aksi yang tepat dalam rangka meningkatka kualitas pembakaran. ECU mampu menghitung/memperkirakan masa udara yang masuk, menentukan waktu pengapian, menentukan masa bensin yang harus dikeluarkan, memberikan sinyal indikator/kerusakan dll.

Fuel pump Fuel pump atau pompa bensin adalah pompa bensin yang bertugas menjaga tekanan bensin sesuai dengan yang ditentukan
Fuel Filter Fuel Filter atau saringan bensin pada pompa bahanbakar sistem EFI umumnya menempel langsung di pompa bahanbakar / Fuel Pump yang berada di dalam tangki bensin.
Injector dan Discharge pump - Injector adalah alat untuk menginjeksikan dan mengabutkan bahan bakar ke dalam ruang bakar.- Discharge pump merupakan bagian dari injector yang berfungsi mengendalikan tekanan dalam injector, Discharge pump bekerja dengan cara mengalirkan sebagian bensin bertekanan kembali ke tangki atau banyak orang menyebutnya ablas.
Throttle body Throttle body adalah pintu masuk nya udara menuju silinder atau ruang bakar. udara yang masuk kondisinya diukur oleh IAT dan IAP. dan besarnya volume udara yang masuk ditentukan oleh besarnya sudut TPS.
IAP, IAT dan TPS - IAP (intake air pressure sensor) adalah sensor yang berfungsi mengukur tekanan udara yang masuk- IAT (intake air temperature sensor) adalah sensor yang berfungsi mengukur suhu udara yang-TPS (throttle position sensor) adalah sensor yang berfungsi mengukur derajat bukaan klep kupu2 pada Throttle body
Bypass valve Bypass valve adalah klep/katup yang mengatur jumlah volume udara yang masuk saat kondisi idle/stasioner
Fuel Cut sensor sensor yang yang berfungsi untuk mematikan ECU saat motor terjatuh atau pada sudut kemiringan tertentu.
ETS ( Engine temperature sensor ) ETS ( Engine temperature sensor ) adalah sensor yang berguna untuk mengetahui suhu mesin. data keadaan tempratur suhu mesin dibutuhkan ecu untuk fungsi engine management seperti menghidupkan cuk otomatis saat mesin dingin yang dilakukan oleh perintah ECU.
Oksigen sensor Sensor o2 ini adalah sensor yang mendeteksi kandungan o2 yang tersisa dari gas buang yang mengiformasikan kualitas pembakaran ke ECU.
Crankshaft position sensor Crankshaft position sensor ini adalah sensor yang paling fital, sensor yang satu ini yang memberikan informasi sudut putaran crankshaft/engine, yang menentukan semua periode kerja dari ECU.

Sumber : http://motogokil.com